
Di dunia digital marketing, memahami istilah digital marketing penting bisa jadi tantangan, apalagi kalau baru mulai. Kadang rasanya kayak lagi nongkrong di warung kopi, terus obrolannya udah meluncur ke istilah-istilah yang bikin kepala nunduk pura-pura ngerti—CTR, ROAS, bounce rate, sampai lookalike audience. Padahal baru juga ngerjain campaign pertama.
Wajar banget sih, karena istilah digital marketing itu emang banyak dan kadang ngebingungin, apalagi kalau gak ada yang ngejelasin secara sederhana.
Nah, biar gak terus-terusan ngangguk-ngangguk sambil Googling diam-diam, artikel ini ngumpulin 30 istilah penting yang sering banget dipake. Dijelasin dengan gaya ngobrol santai, lengkap sama cara ngukurnya dan tools yang bisa bantu. Biar pas diajak diskusi, gak cuma ngerti konteks, tapi juga bisa kasih insight balik.
1. SEO (Search Engine Optimization)
“SEO tuh kayak kamu ngasih alamat rumah ke Google, biar orang gampang nemuin kamu. Konten kamu mungkin keren, tapi kalau gak dikasih petunjuk arah, ya nyasar.”
Cara ngukur:
Lihat dari organic traffic, keyword ranking, dan bounce rate.
Tools: Google Search Console, Ahrefs, SEMrush
2. PPC (Pay-Per-Click)
“Ibarat kamu pasang billboard tapi bayar cuma kalau ada yang beneran nengok dan masuk. Enaknya PPC itu kamu bisa ngatur budget dan langsung keliatan hasilnya.”
Cara ngitung:
Biaya dibagi jumlah klik. Misal: Rp1 juta biaya iklan, 500 klik → Rp2.000 per klik
Tools: Google Ads, Meta Ads Manager
3. CTR (Click-Through Rate)
“CTR itu kayak ngitung berapa banyak orang yang tertarik buat klik iklan kamu setelah lihat. Jadi semacam nilai pesona iklan kamu deh.”
Cara ngitung:
Jumlah klik dibagi jumlah tayangan iklan, lalu dikali 100 buat persen.
Tools: Google Ads, Meta Ads, Email marketing tools
4. Conversion Rate
“Conversion rate tuh kaya berapa banyak orang yang akhirnya jadi ‘jadian’ sama produk kamu setelah sekadar lirik-lirik doang.”
Cara ngitung:
Jumlah yang ambil aksi (kayak beli, daftar) dibagi total pengunjung.
Tools: Google Analytics, CRM, funnel builder
5. Bounce Rate
“Bayangin orang dateng ke rumah kamu, buka pintu, trus langsung cabut. Nah itu bounce rate di website, makin tinggi, makin banyak yang cuma numpang lewat.”
Cara ngitung:
Jumlah sesi satu halaman dibagi total sesi kunjungan.
Tools: Google Analytics, Hotjar
6. Email Marketing
“Email marketing itu kayak ngirim surat cinta masal, tapi isinya personal banget. Kalau tepat sasaran, bisa bikin orang balik lagi dan lagi.”
Cara ngukur:
Cek open rate, click rate, dan conversion dari email.
Tools: Mailchimp, Klaviyo, ActiveCampaign
7. Lead Generation
“Lead gen itu semacam kamu ngumpulin nomor WA gebetan, tapi versi marketing. Kamu kumpulin calon customer yang udah mulai tertarik.”
Cara ngukur:
Jumlah orang yang daftar, isi form, atau kasih data kontak.
Tools: Typeform, HubSpot, Google Forms
8. CAC (Customer Acquisition Cost)
“CAC itu biaya yang kamu keluarin buat dapetin satu customer baru. Ibarat kamu traktir duluan biar dia mau pacaran.”
Cara ngitung:
Total biaya marketing dibagi jumlah customer baru.
Tools: Google Sheets, dashboard CRM, Meta Ads
9. CLV (Customer Lifetime Value)
“CLV itu ngitung seberapa banyak duit yang bisa masuk dari satu customer selama dia masih cinta sama produk kamu.”
Cara ngitung:
Rata-rata pembelian x frekuensi beli x durasi jadi customer.
Tools: Shopify, HubSpot, Woocommerce
10. UGC (User-Generated Content)
“UGC itu konten yang dibuat sama customer. Jadi bukan kamu yang promosiin, tapi mereka yang secara sukarela nunjukin cinta ke brand kamu.”
Cara ngukur:
Lihat jumlah tag, share, review, atau post dari user tentang produk kamu.
Tools: Instagram, TikTok, Mention, Brand24
Oke mantap, warga! Nih lanjutannya — bagian ke-2 dari 30 istilah digital marketing yang wajib kamu tau. Tetap santai dan insightful, plus lengkap dengan cara ngukur dan tools-nya.
11. A/B Testing
“A/B testing tuh kayak kamu punya dua outfit dan pengen tau mana yang paling dilirik. Kamu cobain dua versi konten atau iklan, terus liat mana yang lebih ngena.”
Cara ngukur:
Bandingin performa dua versi berdasarkan CTR, conversion, atau engagement.
Tools: Optimizely, VWO, Google Optimize (legacy)
12. Landing Page
“Landing page tuh tempat kamu ngajak orang ‘ketemuan’ pertama kali. Harus langsung to the point dan bikin betah.”
Cara ngukur:
Conversion rate halaman tersebut (berapa yang klik, daftar, beli).
Tools: Unbounce, Instapage, Google Optimize
13. Funnel Marketing
“Funnel marketing tuh jalur PDKT dari kenal brand, sampai akhirnya jadi pelanggan. Gak bisa langsung ajak nikah, harus step-by-step.”
Cara ngukur:
Lihat drop-off di tiap tahap funnel, dari view, klik, sampai conversion.
Tools: ClickFunnels, HubSpot, Google Analytics (Funnel Visualization)
14. Retargeting Ads
“Iklan retargeting tuh buat ngejar orang yang udah mampir tapi gak beli. Kayak ngechat gebetan yang belum bales.”
Cara ngukur:
CTR, conversion rate, dan ROAS khusus dari audience retargeting.
Tools: Meta Pixel, Google Ads, TikTok Pixel
15. ROAS (Return on Ad Spend)
“ROAS tuh kayak ROI-nya iklan. Ngitung seberapa banyak kamu dapet balik dari uang iklan yang keluar.”
Cara ngitung:
Pendapatan dari iklan ÷ biaya iklan.
Tools: Meta Ads Manager, Google Ads, TikTok Ads
16. Content Marketing
“Content marketing itu strategi bikin konten yang gak cuma jualan, tapi ngasih value. Jadi orang suka dulu, baru beli.”
Cara ngukur:
Traffic dari konten, leads masuk, share, dan engagement.
Tools: HubSpot, BuzzSumo, Google Analytics
17. KPI (Key Performance Indicator)
“KPI tuh target yang kamu patokin. Semacam janji ke diri sendiri buat dicapai tiap campaign.”
Cara ngukur:
Tergantung KPI-nya, bisa conversion, leads, revenue, dsb.
Tools: Google Sheets, Notion, CRM dashboards
18. Social Proof
“Social proof tuh kayak bukti sosial. Kalau banyak yang bilang produk kamu bagus, orang lain lebih percaya.”
Cara ngukur:
Jumlah review, testimoni, rating, dan mention di social media.
Tools: Trustpilot, Yotpo, Google Review
19. Brand Awareness
“Brand awareness itu seberapa dikenal kamu di mata publik. Gak harus beli dulu, asal udah ‘kenal nama’ aja udah oke.”
Cara ngukur:
Search volume, mention brand, reach iklan.
Tools: Google Trends, Brand24, Sprout Social
20. Viral Marketing
“Viral marketing tuh strategi biar konten kamu meledak kayak kembang api. Tapi organik, bukan karena bayar.”
Cara ngukur:
Engagement mendadak tinggi, lonjakan view, share, follower naik drastis.
Tools: TikTok Analytics, Instagram Insight, Google Analytics
21. Impressions
“Impressions itu berapa kali konten atau iklan kamu muncul. Bukan berarti dilihat beneran, tapi tampil.”
Cara ngukur:
Langsung tersedia di dashboard iklan.
Tools: Meta Ads, Google Ads, LinkedIn Ads
22. Engagement Rate
“Engagement rate itu seberapa banyak orang yang beneran interaksi. Gak cuma liat doang, tapi like, komen, atau share.”
Cara ngukur:
Total interaksi ÷ total followers atau reach
Tools: Meta Business Suite, Hootsuite, Later
23. Influencer Marketing
“Influencer marketing itu ngajak orang yang punya banyak followers buat bantuin promoin brand kamu.”
Cara ngukur:
Engagement konten influencer, klik link, atau pakai kode promo.
Tools: Collabstr, HypeAuditor, manual tracking via Google Sheets
24. SERP (Search Engine Results Page)
“SERP itu halaman hasil pencarian di Google. Posisi kamu di sini bisa jadi kunci dapet traffic organik.”
Cara ngukur:
Ranking kata kunci di Google
Tools: Ahrefs, Ubersuggest, SEMrush
25. Lookalike Audience
“Lookalike audience itu audience baru yang mirip banget sama pelanggan setia kamu. Jadi potensinya tinggi buat konversi.”
Cara ngukur:
Compare ROAS dan conversion dengan audience lain.
Tools: Meta Ads, TikTok Ads, Google Ads
26. Drip Campaign
“Drip campaign itu email yang dikirim bertahap, sesuai respon atau waktu. Kayak nurture step-by-step sampe mereka ready beli.”
Cara ngukur:
Open rate, click rate, conversion tiap email
Tools: ActiveCampaign, Klaviyo, Mailchimp
27. Scroll Depth
“Scroll depth itu seberapa dalam orang baca halaman kamu. Kalau cuma scroll dikit, bisa jadi kontennya gak engaging.”
Tools: Hotjar, Microsoft Clarity
28. Micro-Conversion
“Micro-conversion itu aksi kecil sebelum aksi utama. Misal: klik tombol, play video, isi form.”
Cara ngukur:
Tracking via events di GA4
Tools: Google Analytics, Tag Manager
29. Exit Intent Popup
“Popup yang muncul pas pengunjung mau pergi. Kaya usaha terakhir ngajak mereka stay.”
Cara ngukur:
Conversion dari popup (sign-up, diskon, dll)
Tools: OptinMonster, Sleeknote
30. Ad Frequency
“Ad frequency itu seberapa sering satu orang lihat iklan kamu. Kalau keseringan, bisa bosenin.”
Cara ngukur:
Tersedia di semua platform iklan.
Tools: Meta Ads Manager, Google Ads
Dengan memahami istilah digital marketing penting, kamu nggak cuma bisa ngikutin obrolan, tapi juga kasih insight yang berdampak buat tim kamu.