Cara Menggunakan WhatsApp untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis 😍

Cara Menggunakan WhatsApp untuk Meningkatkan Penjualan Bisnis 😍

Pernah nggak sih kamu kepikiran, kenapa banyak banget bisnis yang sekarang makin rajin pake WhatsApp buat komunikasi sama pelanggannya? Bahkan, nggak sedikit yang udah mulai ninggalin email atau DM Instagram demi satu aplikasi ini: WhatsApp Business.

Dan ini bukan cuma tren doang. Faktanya, WhatsApp sekarang jadi salah satu channel komunikasi yang paling efektif untuk konversi dan retensi pelanggan. Kenapa? Karena sifatnya personal, cepat, dan langsung ke orangnya. Bayangin, buka HP terus langsung nongol notifikasi WhatsApp dari brand favoritmu—responnya pasti lebih cepat dibanding email, kan?

Nah, di artikel ini, kita akan bahas tuntas gimana caranya kamu bisa mulai pakai WhatsApp buat ningkatin penjualan bisnismu. Mulai dari fitur-fiturnya, strategi marketing-nya, sampai tips-tips praktis yang bisa langsung kamu eksekusi. Let’s go!


1. Kenapa Harus WhatsApp?

WhatsApp punya 2 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, dan Indonesia termasuk salah satu pengguna terbanyak. Jadi, kemungkinan besar customer kamu juga ada di sana. Selain itu, tingkat open rate WhatsApp bisa mencapai 98%, jauh di atas email marketing yang rata-rata cuma 20–30%.

Fitur-fitur kayak Broadcast, Quick Replies, Labels, sampai Status WhatsApp bikin interaksi kamu sama pelanggan jadi jauh lebih gampang dan terstruktur. Tapi yang paling penting: WhatsApp bikin bisnis kamu terasa lebih manusiawi.


2. Kenalan Dulu sama WhatsApp Business

WhatsApp Business itu versi profesional dari WhatsApp biasa. Fiturnya emang mirip, tapi ada tambahan tools yang emang dirancang buat bantu bisnis:

  • Profil Bisnis: Bisa tampilkan jam operasional, alamat, link katalog, dan deskripsi bisnis.
  • Label: Buat kelompokin customer berdasarkan status mereka (baru, repeat, sudah bayar, dll).
  • Quick Replies: Jawaban cepat buat pertanyaan umum kayak “Berapa harganya?” atau “Bisa COD?”
  • Greeting & Away Message: Jawaban otomatis biar pelanggan tetap dilayani walau kamu lagi nggak aktif.
  • Catalog & Link to Product: Bisa pasang katalog produk langsung di WhatsApp.

Semua fitur ini bikin komunikasi kamu lebih cepat dan tetap terjaga personal touch-nya.


3. Strategi Menggunakan WhatsApp untuk Meningkatkan Penjualan

Oke, sekarang kita masuk ke bagian paling penting: gimana caranya WhatsApp bisa bantu kamu jualan lebih banyak?

a. Gunakan Broadcast dengan Bijak

Broadcast adalah fitur kirim pesan ke banyak orang sekaligus tanpa bikin grup. Tapi hati-hati, jangan asal spam. Coba kirim promo eksklusif, pengingat produk baru, atau konten yang relevan sama behavior mereka.

Tips:

  • Kirim ke customer yang udah opt-in (setuju nerima pesan).
  • Buat pesan yang singkat tapi jelas.
  • Tambahkan CTA kayak “Klik untuk beli” atau “Balas untuk pesan sekarang.”

b. Bangun Hubungan Lewat WhatsApp Group

Kalau kamu punya komunitas pelanggan loyal, WhatsApp Group bisa jadi tempat buat nurturing. Misal, kasih akses promo khusus, tips bermanfaat, atau sneak peek produk baru.

Tapi pastikan kamu punya aturan grup yang jelas, dan jaga ritme posting biar nggak nyepam.

c. Manfaatkan Status WhatsApp untuk Promosi

Fitur ini sering diremehin, padahal power-nya gede banget. Kamu bisa pasang info promo, testimoni, behind-the-scenes, atau stok terbatas.

Orang yang simpan kontak bisnismu bisa lihat status-mu selama 24 jam, jadi manfaatin buat daily engagement.

d. Otomatisasi dengan Tools Tambahan

Kalau chat udah rame, kamu bisa pakai tools kayak:

  • WA Web + Extension CRM: Untuk pantau dan manage percakapan
  • Chatbot basic: Untuk balasan otomatis saat kamu nggak online
  • Integrasi dengan Google Sheet atau CRM: Buat tracking data leads dan transaksi

Ini penting biar kamu tetap responsif tanpa harus rebahan sambil ketik satu-satu 😄


4. Mapping Customer Journey di WhatsApp

Kunci konversi adalah relevansi. Nah, kamu bisa sesuaikan pesan berdasarkan di mana posisi customer saat ini:

  • Awareness: Edukasi lewat konten bermanfaat via status atau broadcast.
  • Consideration: Kirimkan testimoni, review, dan penjelasan produk.
  • Decision: Berikan promo terbatas atau diskon.
  • After Sales: Kirim ucapan terima kasih dan minta feedback.
  • Loyalty: Masukkan ke grup VIP atau kasih voucher khusus ulang tahun.

Semakin kamu ngerti pola ini, semakin besar peluang closing-nya.


5. Cara Kumpulin dan Segmentasi Kontak

WhatsApp bukan cuma soal chatting. Kamu bisa mulai bangun database juga dari sini.

Beberapa cara untuk dapetin dan segmentasi kontak:

  • Gunakan form (Google Form, Typeform) untuk isi data + minta nomor WA.
  • Tambahkan tag: misal “pembeli ebook”, “leads event”, “respon campaign X”.
  • Simpan dalam Google Sheet + pakai label di WA Business.

Database yang rapih = kampanye yang lebih personal.


6. Monitoring & Evaluasi

Nggak cukup cuma jalanin kampanye. Kamu juga harus tahu apakah kampanye itu efektif atau nggak. Pantau metrik berikut:

  • Berapa banyak yang buka status?
  • Berapa orang yang bales broadcast?
  • Siapa aja yang klik link katalog?
  • Konten mana yang paling banyak respon?

Kamu bisa rekap ini mingguan buat bahan evaluasi strategi.


7. Studi Kasus Sederhana

Misalnya kamu jual makanan beku rumahan. Coba:

  • Kirim menu mingguan via status.
  • Buat grup WA buat langganan tetap.
  • Gunakan broadcast buat info diskon dadakan.
  • Tag kontak: “Pernah beli”, “Belum beli”, “Mau coba minggu depan”.

Dari sini kamu bisa tahu siapa aja yang perlu di-follow up dan siapa yang tinggal dikasih reminder dikit langsung transfer!


Penutup: WhatsApp = Sales Channel yang (Masih) Underused

Banyak bisnis yang baru pakai WA buat balesin chat doang. Padahal kalau dimaksimalkan, ini bisa jadi jalur penjualan yang powerful banget—terutama kalau kamu jual produk yang butuh komunikasi cepat atau pengambilan keputusan cepat.

Kalau kamu pengen belajar lebih dalam dan langsung dapat strategi konkret dari Zidni Kadir, Head of Subscription Growth Kompas.id, kamu wajib banget tonton video learning berikut:

Harganya cuma Rp 39.000 dan kamu udah dapet:

  • Akses video learning
  • Materi deck presentasi
  • Akses seumur hidup

WA bukan sekadar alat chat, tapi alat closing 💬💸

Share this post :

Facebook
LinkedIn
WhatsApp
Threads
X

Support System-nya Digital Marketing Se-Indonesia agar #JadiTerusRelevan dengan kebutuhan Industri terkini.

Copyright © 2025 Remarketing. All rights reserved

#JadiTerusRelevan dengan newsletter kami

Support System-nya Digital Marketing Se-Indonesia agar #JadiTerusRelevan dengan kebutuhan Industri terkini.

Copyright © 2025 Remarketing. All rights reserved