
Kalau kamu ngerasa bikin konten itu kadang kayak lari maraton tapi tanpa tau garis finishnya di mana, santai. Kamu nggak sendirian.
Awal bulan semangat banget. Ide kayaknya banyak. Tapi baru jalan dua minggu, mulai bingung: “Hari ini posting apa ya?”. Akhirnya asal posting, engagement drop, kamu makin males, dan konten jadi berantakan.
Menurut data dari CoSchedule, cuma 30% marketer yang bisa konsisten jalanin strategi kontennya setahun penuh. Sisanya? Banyak yang berhenti di tengah jalan. Biasanya karena:
- Kehabisan ide konten
- Nggak tau konten mana yang sebenarnya efektif
- Gak sempat evaluasi performa
Sebenernya masalahnya simpel: gak punya rencana yang jelas.
1. Cara Bikin Content Pillar
Content pillar itu sebenarnya bukan sesuatu yang ribet. Gampangnya, kamu bikin “tema besar” yang bakal jadi dasar semua ide kontenmu.
Gimana cara bikinnya?
- Tentuin dulu 3–5 tema utama yang nyambung sama brand kamu.
- Pastikan tema itu sesuai sama apa yang audiens kamu butuhin atau minatin.
- Tema ini yang akan kamu pakai terus buat ngembangin ide-ide kecil.
Contoh content pillar yang umum dipakai:
- Edukasi: konten yang ngajarin sesuatu ke audiens.
- Produk/Promo: info soal produk, layanan, atau penawaran khusus.
- Social Proof: testimoni pelanggan, studi kasus, review.
- Entertainment: konten ringan, memes, cerita lucu.
- Value/Brand Story: cerita tentang kenapa brand kamu ada, value apa yang kamu pegang.
Kenapa penting? Karena dengan content pillar, kamu:
- Gak kehabisan ide konten.
- Gampang connect semua postingan ke tujuan bisnis.
- Konsisten bawa pesan brand kamu ke audiens.
2. Cara Bikin Content Plan
Content plan itu semacam jadwal yang ngasih kamu pegangan, supaya tiap hari nggak mikir dadakan mau posting apa.
Gampang kok:
- Ambil content pillar kamu.
- Breakdown ide-ide kecil dari masing-masing pillar.
- Masukin ke kalender mingguan atau bulanan.
- Tentuin kapan mau publish, format kontennya apa, dan apa CTA-nya.
Misal:
- Senin: Edukasi (Tips pakai produk)
- Rabu: Social Proof (Testimoni pelanggan)
- Jumat: Promo spesial weekend
Kalau kamu udah punya plan kayak gini, kerjaan konten jadi lebih ringan banget.
3. Basic Reporting: Gimana Tahu Konten Kamu Berhasil?
Posting doang tanpa ngecek performa itu sama aja kayak masak tanpa nyobain rasanya.
Yang perlu kamu pantau simpel aja:
- Konten mana yang performanya paling bagus (reach, like, save, comment).
- Hari dan jam posting mana yang engagement-nya paling tinggi.
- Tema apa yang paling disukai audiens kamu.
Tools gratis kayak Instagram Insight, TikTok Analytics, atau bahkan Google Sheets udah cukup banget buat tracking awal.
4. Konsistensi Itu Kunci
Strategi keren, alat canggih, tim solid—semua percuma kalau kamu nggak konsisten.
Menurut HubSpot, marketer yang posting minimal 3–4x seminggu punya kemungkinan 4x lebih besar dapet hasil signifikan dibanding yang jarang posting.
Jadi kuncinya bukan siapa yang paling kreatif, tapi siapa yang paling konsisten jalanin rencana.
Solusi Biar Kamu Gak Sendirian Ngerjain Semua Ini
Makanya, di Remarketing kita rutin adain live session “How to Create Content Pillar, Content Plan & Basic Reporting”.
Di sini kamu bisa:
- Bikin content pillar yang relevan dan aplikatif.
- Rancang content plan mingguan yang fleksibel.
- Belajar tracking performa konten pakai metode simpel.
Dan yang paling enak, kamu juga dapet:
- Template planning & reporting yang bisa dipakai selamanya
- Video tutorial yang bisa kamu akses kapan aja
- Sertifikat buat portofolio
- Mentoring session tambahan buat diskusi bareng
Biayanya? Cuma Rp 39.000 aja. 🚀

Biar konten kamu gak cuma rame di awal doang, tapi beneran kuat bangun brand kamu dari sekarang!